KEPEMIMPINAN
Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas bidang study KEWIRAUSAHAAN
Pengajar : Ust. Samiyono M,pd.
Disusun oleh :
Nurul
Laila Qodriah
Murnigsih
Maulida
Umi Masitoh
Kelas 4
Tahun ajaran 2013/2014
Pondok pesantren Al-Hasanah
Darunnajah IX
Pamulang, Tangerang Selatan
7
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang
maha kuasa atas semua limpahan rahmat, inayah, taufik serta hinayahnya hingga
saya bisa merampungkan penyusunan makalah ini didalam wujud ataupun berisi yang
amat sederhana. semoga makalah ini bisa dipergunakan sebagai di antara acuan,
panduan ataupun dasar untuk pembaca didalam administrasi pendidikan didalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini
menolong menambah pengetahuan serta pengalaman untuk beberapa pembaca, hingga
saya bisa melakukan perbaikan wujud ataupun isi makalah ini hingga nantinya
bisa tambah baik.
Makalah ini saya akui ada banyak
kekurangan dikarenakan pengalaman yang saya punyai amat kurang. oleh kerena itu
saya inginkan pada beberapa pembaca untuk berikan masukan-masukan yang
berbentuk membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
1
Definisi Kepemimpinan
Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari
berbagai definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna :
* Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang
berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
* Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan
dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri
* Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin,
bawahan dan situasi.
Menurut R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik
Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan
diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan .
Teori Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :
ร Teori Kepemimpinan
Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang
kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya,
teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang
berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan
tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu
antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis
merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, antara lain :
2
o Kecerdasan
Berdasarkan hasil
penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan
rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih
tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
o Kedewasaan dan
Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam
melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang
pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang
diyakini kebenarannya.
o Motivasi Diri dan
Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin
yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk
berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang
optimal, efektif dan efisien.
o Sikap Hubungan
Kemanusiaan
Adanya pengakuan
terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak
kepadanya
ร Teori Kepemimpinan
Perilaku dan Situasi
Berdasarkan
penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah 2 hal.
o Pertama yang
disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal
ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
o Kedua disebut
Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan
kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan
dicapai.
Jadi, berdasarkan
teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang
memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi
pula.
3
ร Teori Kewibawaan
Pemimpin
Kewibawaan
merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa
yang dikehendaki oleh pemimpin.
ร Teori Kelompok
Agar tujuan
kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dengan pengikutnya.
Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe
kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang
memiliki sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3) Tipe
Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan
inisiatif
4
4) Tipe Kharismatis
5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti
bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan
hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap
tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus
dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai
tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri
melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
Sifat Kepemimpinan
Penolong
Seorang pemimpin
seharusnya bisa menolong dengan tulus dan memiliki sifat sensitif. Ada kalanya
ketika masalah tidak bisa diselesaikan oleh bawahan, Anda sebagai pemimpin
harus bisa turun tangan.
Penghibur
Ada juga gaya
kepemimpinan yang mudah disukai semua orang karena sifatnya yang senang
menghibur. Sikapnya santai kepada bawahan, senang bercanda, tapi juga serius
dalam bekerja. Sifatnya ini merupakan suatu cara baginya untuk memotivasi
bawahan.
5
Seniman
Pemimpin seperti
ini biasanya kreatif dan inovatif. Dia bisa saja memunculkan ide-ide yang
mungkin tidak pernah dipikirkan oleh bawahannya. Anda bisa mengembangkan sisi
seniman Anda dengan selalu terbuka pada pendapat orang lain, informasi terbaru,
dan hindari pikiran negatif.
Pemikir
Para pemikir
biasanya suka menganalisa dunia di sekeliling mereka dan mungkin lebih senang
berpikir, ketimbang bertindak. Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian ini
biasanya mampu memahami suatu masalah dan akhirnya memberi solusi.
Aktivis
Seorang pemimpin
yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu mendorong semangat tim dan selalu
optimistis serta percaya diri. Mereka sangat aktif, tapi kadang bisa menjadi
impulsif dalam bertindak. Jika Anda merasa memiliki kepribadian ini cobalah
lebih banyak memperhatikan detail saat bekerja.
Perfeksionis
Kadang seorang
perfeksionis bisa berarti baik, karena mereka tahu apa yang diinginkan dan akan
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya. Tapi kadang bisa menjadi
frustrasi ketika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Fungsi kepemimpinan
Menurut William
R. Lassey dalam bukunya Dimension of Leadership, menyebutkan dua macam fungsi
kepemimpinan, yaitu :
1. Fungsi menjalankan tugas
Fungsi ini harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang tergolong fungsi
ini adalah :a. Kegiatan berinisiatif, antara lain usul pemecahan masalah,
menyarankan gagasan – gagasan baru, dan sebagainya.
b. Mencari informasi, antara lain mencari klasifikasi terhadap usul – usul atau
saran serta mencari tambahan informasi yang diperlukan.
6
c. Menyampaikan
data atau informasi yang sekiranya ada kaitannya dengan pengalamannya sendiri
dalam menghadapi masalah yang serupa.
d. Menyampaikan pendapat atau penilaian atas saran – saran yang diterima.
e. Memberikan penjelasan dengan contoh – contoh yang lebih dapat mengembangkan
pengertian.
f. Menunjukkan kaitan antara berbagai gagasan atau saran-saran dan mencoba
mengusulkan rangkuman gagasan atau saran menjadi satu kesatuan.
g. Merangkum gagasan-gagasan yang ada kaitannya satu sama lain menjadi satu dan
mengungkapkan kembali gagasan tersebut setelah didiskusikan dalam kelompok.
h. Menguji apakah gagasan-gagasan tersebut dapat dilaksanakan dan menilai
keputusan-keputusan yang akan dilaksanakan.
i. Membandingkan keputusan kelompok dengan standar yang telah ditetapkan dan
mengukur pelaksanaannya dengan tujuan yangb telah ditetapkan.
j. Menentukan sumber-sumber kesulitan, menyiapkan langkah-langkah selanjutnya
yang diperlukan, dan mengatasi rintangan yang dihadapi untuk mencapai kemajuan
yang diharapkan.
2. Fungsi
pemeliharaan.
Fungsi ini
mengusahakan kepuasan, baik bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk
kelangsungan hidupnya. Yang termasuk fungsi ini antara lain :
a. Bersikap
ramah, hangat dan tanggap terhadap orang lain, mau dan dapat memujiorang lain
atau idenya, serta dapat menerima dan menyetujui sumbangan fikiran orang lain.
b. Mengusahakan kepada kelompok, mengusahakan setiap anggota berbicara dengan
waktu yang dibatasi, sehingga anggota kelompok lain berkesempatan untuk
mendengar.
c. Menentukan penggunaan standar dalam pemilihan isi, prosedur dan penilaian
keputusan serta mengingatkan kelompok untuk meniadakan keputusann yang
bertentangan dengan pedoman kelompok.
d. Mengikuti keputusan kelompok, menerima ide orang lain, bersikap sebagai
pengikut/pendengar sewaktu kelompok sedang berdiskusi dan mengambil keputusan.
e. Menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat dan bertindak sebagai penengah
untuk mengkonfirmasikan pemecahan masalah.